Film ini mengisahkan sepasang kekasih, yaitu Jun-Seo dan Mi-Yeon, di mana mereka akan segera merayakan hari pertama kali mereka yang ke 2000. Mi-Yeon sangat bersemangat sekali memikirkan dan membahas tentang hari ke 2000 yang sangat penting bagi dia. Sayangnya, sebenarnya pada saat itu justru Jun-Seo sedang merasakan kejenuhan akan hubungan dia dengan Mi-Yeon. Bahkan kejenuhan itu sudah sampai di titik yang terparah. Di saat Mi-Yeon dengan cerianya merencanakan perayaan hari jadi mereka yang ke 2000 justru Jun-Seo sedang memikirkan cara untuk dapat berpisah dengan Mi-Yeon.
Akhirnya Jun-Seo terpaksa ikut mendaftar sebagai peneliti di Kutub Utara agar dia dapat menjauh dan mengakhiri hubungannya dengan Mi-Yeon. Ketika Jun-Seo mengabarkan ke Mi-Yeon bahwa dia tidak dapat berada di sisinya pada saat perayaan hari ke 2000 itu Mi-Yeon tampak sedih. Mi-Yeon yang polos tidak dapat memahami maksud Jun-Seo yang ingin berpisah darinya. Mi-Yeon justru memilih untuk membuat alat komunikasi radio yang rencananya akan dia hadiahkan ke Jun-Seo, dan sebelum Jun-Seo pergi ke Kutub Utara.
Sebelum dia memutuskan untuk pergi mengantarkan sendiri hadiahnya, dia telah menghubungi Jun-Seo berkali-kali, namun dengan sengaja Jun-Seo tidak merespon sedikit pun telepon Mi-Yeon. Bahkan Jun-Seo justru membuka batere Handphone-nya agar Mi-yeon tidak terus menghubunginya. Karena Jun-Seo tidak dapat dihubungi, akhirnya Mi-Yeon memutuskan untuk segera mengantar alat komunikasi radio itu di malam hari. Dia pergi menggunakan sepeda yang dia pinjam dari temannya. Di tengah perjalannya dia mengalami kecelakaan dan keadaan dia selanjutnya adalah koma.
Pada saat kecelakaan itu terjadi, Jun-Seo tidak mengetahuinya. Pagi-pagi ada yang memencet bel apartemennya. Dia berusaha untuk tidak menghiraukan bel itu, tapi bel itu terus saja berbunyi. Akhirnya Jun-Seo membukakan pintu dan Mi-Yeon lah yang datang ke apartemennya. Dia datang membawa alat komunikasi radio yang telah dia buat untuk diberikan kepada Jun-Seo. Selain itu, dia juga bertanya kepada Jun-Seo kapan hari ke 2000 yang dia tunggu-tunggu. Jun-Seo tidak dapat menjawab dengan benar pertanyaannya. Maka Mi-Yeon pun membawa Jun-Seo untuk melihat kalender dan Mi-Yeon menunjukkan kapan hari jadi yang ke 2000 itu, dan dia melingkari tanggal itu agar Jun-Seo tidak melupakannya lagi.
Jun-Seo tetap saja bertingkah datar dan terkesan ingin segera menghindar dari Mi-Yeon. Jun-Seo pun segera pergi mandi, dan ketika dia mau pergi Mi-Yeon memintanya untuk tinggal sebentar, karena dia ingin memberitahukan bagaimana cara menggunakan alat komunikasi radio yang telah dia buat.
Setelah selesai mendengarkan Mi-Yeon, Jun-seo pun langsung segera pergi dan meninggalkan Mi-Yeon di apartemennya. Tidak lama setelah dia meninggalkan Mi-Yeon, Jun-Seo mendapat telepon dari bibinya Mi-Yeon yang mengabarkan bahwa tadi malam Mi-Yeon mengalami kecelakaan dan dia sekarang sedang dalam keadaam koma. Sontak Jun-Seo kaget dan tidak mempercayainya karena dia baru saja bertemu dengan Mi-Yeon, dan sekarang Mi-Yeon dia tinggalkan di apartemennya. Jun-Seo segera pergi ke rumah sakit dan akhirnya dia melihat dengan jelas bahwa Mi-Yeon sedang tidak sadarkan diri di sana. Pada saat dalam keadaan koma itu, ruh Mi-Yeon sering pergi menemui Jun-Seo. Hingga akhirnya Jun-Seo tidak bisa membedakan antara kenyataan atau khayalannya.
Jun-Seo merasa sangat bersalah kepada Mi-Yeon, apalagi ketika dia mengingat semua kenangan manis yang selama ini telah dia lewati bersama Mi-Yeon. Berbagai macam cara dia tempuh agar kekasihnya dapat sadar lagi dari komanya. Bahkan orang-orang di sekitar Jun-Seo pun menganggap dia sedang dalam masa-masa yang benar-benar berat dan sulit.
Segala cara yang telah dilakukan Jun-Seo tidak dapat menghasilkan apa pun, hingga akhirnya Mi-Yeon menghembuskan nafas terakhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar