Da-hae yang kehilangan tunangannya karena kecelakaan tabrak lari, memaafkan penjahat yang berusia 15 tahun anak laki-laki sebagai dasar prinsip nya pada keyakinan katolik dan tanda-tanda sebuah petisi untuk dia. Satu tahun setelahnya, Da-hae membuat sebuah film dokumenter untuk menghapuskan hukuman mati diminta oleh Gereja Katolik. Waktu terus berjalan, dia mulai melihat kembali rasa sakitnya dan melakukan wawancara untuk korban yang hidup dengan pengampunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar