Bisa diduga dari judul yang dipasang, film ini berkisah tentang Genghis Khan, sang penakluk. Berbeda dengan film-film lain yang juga menyorot kehidupan Genghis Khan, film ini memberi gambaran yang lebih dalam mengenai pribadi Genghis Khan. Tidak digambarkan sebagai manusia yang bengis, dalam film ini Genghis Khan ditampilkan sebagai sosok pemimpin yang matang ditempa alam dan kehidupan.
Terlahir sebagai Temudgin, Genghis Khan yang baru berusia 9 tahun sedang dalam perjalanan menuju perkampungan Merkit. Beberapa tahun sebelumnya, Ensugei (Ba Sen), ayah Temudgin, menculik istri seorang prajurit Merkit. Sekarang, Ensugei ingin berdamai dengan cara menjodohkan Temudgin dengan gadis Merkit.
Dalam perjalanan, rombongan mereka berhenti di sebuah perkampungan. Di sinilah Temudgin bertemu dengan Borte yang kemudian menjadi istrinya. Keinginan Temudgin ini membuat marah Ensugei. Namun akhirnya Ensugei mengabulkan permintaan Temudgin. Maka perjodohan pun dilangsungkan. Kedua keluarga berjanji akan bertemu 5 tahun.
Saat pulang dari perkampungan itu, Ensugei, ayah Temudgin meninggal akibat racun yang dibuat oleh musuhnya. Secara adat, maka Temudgin akan menggantikan posisi Ensugei sebagai kepala suku, namun salah seorang bawahan Ensugei memberontak dan mengambil alih posisi Ensugei.
Temudgin terpaksa harus berkelana seorang diri di gurun yang luas agar terhindar dari maut yang mengincarnya setiap saat. Dalam masa-masa inilah Temudgin (Tadanobu Asano) dibentuk oleh kerasnya alam dan kehidupan di gurun yang ganas. Temudgin tumbuh menjadi laki-laki yang kuat dan akhirnya sanggup memimpin tentaranya untuk menguasai hampir seluruh benua Asia bahkan sampai ke Rusia. Pertemuannya kembali dengan Borte (Khulan Chuluun) yang kemudian istrinya menempatkan wanita ini pada posisi sebagai pendamping sekaligus penasehat pribadi Temudgin.
Film semi-historis garapan sutradara asal Rusia, Sergei Bodrov, ini memang layak dapat pujian. Mulai dari pemilihan lokasi, sudut pengambilan gambar, alur cerita, sampai acting para pemainnya benar-benar ditata secara menarik.
Bodrov memerlukan waktu bertahun-tahun, Ia menganggap proyek film tentang Genghis Khan ini adalah proyek terbesarnya. Dalam menentukan dan memilih pemain Bodrov mencarinya hingga ke seluruh penjuru dunia, meliputi Mongolia, Kazakhstan, Kyrgystan, Jepang, China, Korea, Los Angeles, dan wilayah Rusia seperti Tuva, Buryatia, Tatarstan, Bashkiria, Yakutia (aka Sakha), Volga, Ural, dan Siberia.
Produksi film MONGOL dimulai tahun 2005, dan pembuatannya sebagian besar berlokasi di wilayah terpencil di China, Mongolia dan Kazakhstan. Lokasi-lokasi tersebut benar-benar bagian dari kekaisaran bangsa Mongolia, meliputi jejak-jejak kosong dan hutan lebat yang merupakan kampung halaman Temudgin. Film ini mencoba mengabadikan pola hidup nomaden dari suku Mongol yang hidup di abad ke -12, melintasi daratan dengan berkuda, berpindah-pindah berdasarkan musim dan membentuk kamp-kamp yang efisien dan lengkap dengan binatang ternaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar